PIRAZINAMID
tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dalam kombinasi dengan anti tuberkulosis lainnya.
gangguan fungsi hati; gangguan fungsi ginjal; diabetes mellitus; gout; pasien hipersensitif terhadap etionamid, isoniazid, niasin, serta pirazinamid.
lihat Lampiran 1 (pirazinamid). Gangguan fungsi hati: pasien dan pengantarnya diberitahu cara mengenal gejala gangguan fungsi hati dan dinasehatkan untuk segera menghentikan obat dan memeriksakan diri bila timbul nausea persisten, muntah-muntah, lesu atau ikterus. Penggunaan bersama dengan probenesid, allopurinol, ofloksasin dan levofloksasin, obat hepatotoksik. Pirazinamid dapat mengganggu efek obat antidiaberik oral, serta mengganggu tes untuk menentukan keton urin.
gangguan fungsi hati berat, porfiria (lihat 11.8.2), hipersensitivitas terhadap pirazinamid, gout, wanita hamil dan menyusui.
hepatotoksisitas, termasuk demam anoreksia, hepatomegali, ikterus, gagal hati; mual, muntah, artralgia, anemia sideroblastik, urtikaria, flushing, sakit kepala, pusing, insomnia, gangguan vaskular : hipertensi, hiperurikemia, arthalgia.
15-30 mg/kg BB sekali sehari. Dosis maksimal sehari 3 g. Digunakan pada 2 bulan pertama dari 6 bulan pengobatan. Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal 20-30 mg/kg BB tiga kali seminggu.