AMFOTERISIN (AMFOTERISIN B)
lihat dalam dosis; penanganan mikosis sistemik berat dan atau deep mycosis.
bila diberikan secara parenteral sering menimbulkan efek samping (perlu pengawasan ketat dan uji dosis yang diperlukan); pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, hitung jenis sel darah, dan pemeriksaan elektrolit plasma (hindari penggunaan obat lain yang bersifat hepatotoksik seperti kortikosteroid, kecuali untuk mengendalikan radang); antineoplastik; pergantian tempat suntikan yang terlalu sering (iritasi), infus yang cepat (risiko aritmia). Hati-hati pada wanita hamil dan ibu menyusui. Reaksi anafilaksis kadang-kadang terjadi pada penggunaan amfoterisin intravena. Dianjurkan untuk memberikan dosis percobaan sebelum infus amfoterisin dan pasien diamati selama kira-kira 30 menit. Antipiretik dan kortikosteroid sebagai profilaksis hanya diberikan pada pasien dengan riwayat reaksi obat sebelumnya, sedangkan amfoterisin harus diberikan.
lihat Lampiran 1 (amfoterisin).
bila diberikan secara parenteral: Anoreksia, nausea, muntah, diare, sakit perut; demam, sakit kepala, sakit otot dan sendi; anemia; gangguan fungsi ginjal (termasuk hipokalemia dan hipomagnesemia) dan toksisitas ginjal; toksisitas kardiovaskuler (termasuk aritmia); gangguan darah dan neurologis (kehilangan pendengaran, diplopia, kejang, neuropati perifer); gangguan fungsi hati (hentikan obat); ruam; reaksi anafilaksis.
oral: untuk kandidiasis intestinal, 100-200 mg tiap 6 jam. Bayi dan Anak-anak, 100 mg 4 kali sehari. Injeksi intravena: infeksi jamur sistemik, dosis percobaan 1 mg selama 20-30 menit dilanjutkan dengan 250 mcg/kg bb/hari, pelan-pelan dinaikkan sampai 1 mg/kg bb/hari; maksimum 1,5 mg/kg bb/hari atau selang sehari.
Biasanya diperlukan terapi jangka panjang. Jika terputus lebih dari 7 hari, ulangi lagi dengan dosis 250 mcg/kg bb/hari dan dinaikkan pelan-pelan. Mikosis sistemik berat dan atau deep mycosis: terapi dapat dimulai dengan dosis harian 1,0 mg/kg bb berat badan. Dosis dapat ditingkatkan jika dibutuhkan menjadi dosis yang direkomendasikan yaitu 3,0 - 4,0 mg/kg bb. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.